Pada saat ini saya akan sharing narasi dan tips lapangan di proyek. Didunia proyek kerap berlangsung beberapa hal yang mungkin di luar prosedural. Sehebat apa pun tim proyeknya, senantiasa ada saja kekeliruan kecil yang berlangsung. Seperti judul artikel ini, kajian saya yaitu 7 kekeliruan umum yang kerap berlangsung di proyek gedung. Mengapa saya katakan kekeliruan umum? bukanlah kekeliruan fatal? karena kekeliruan itu masihlah dapat diakukan dan diperbaiki seperti awal mulanya. Kekeliruan umum memanglah lumrah berlangsung karena bagaimana juga buatan manusia tak ada yang prima. Harapan dari artikel Berikut 7 kekeliruan umum yang kerap berlangsung di Proyek gedung ini yaitu beberapa engineers di lapangan dapat meminimalkan beberapa kekeliruan yang berlangsung di proyek.
Satu diantara cara untuk meminimalkan kekeliruan di proyek yaitu dengan mengaplikasikan system manajemen dan ketentuan yang tegas di proyek. Jika semua pekerja proyek dapat disiplin dan mematuhi SOP yang ada, maka dapat di pastikan akan menyusut tingkat kekeliruan di proyek. Sesungguhnya di setiap proyek akan tidak sama tantangan dan permasalahan yang berlangsung tetapi pada dasarnya sama. Kekeliruan proyek yang kerap berlangsung yaitu pekerjaan susunan. Orang berasumsi kalau pekerjaan susunan nanti akan ditutup oleh pekerjaan arsitektural hingga pekerjaan susunan banyak yg tidak prima. Walau sebenarnya susunan yaitu kunci dari tingkat keamanan gedung itu saat telah beroperasional. Untuk para Pekerja sebaiknya gunakan peralatan lengkap safety, seperti helm safety, sarung tangan, kaca mata, sepatu safety agar terhindar dari bahaya yang tidak di inginkan. 7 kekeliruan umum yang kerap berlangsung di proyek gedung yaitu beberapa kecil dari tantangan di proyek. Setiap proyek senantiasa memiliki tantangan sendiri karena tidak sama tempat, tidak sama quantity bangunan, tidak sama tim, dsb. Tersebut 7 kekeliruan umum yang kerap berlangsung di proyek gedung. 1. Beton Bunting Beton bunting yaitu arti lain dari beton yang mengembang tidak cocok dengan bekisting yang di buat. Pemicunya yaitu bekisting tak dapat menahan berat beton basah saat pengecoran karena memakai material kayu dan triplek bekisting yg tidak berkualitas. Elemen susunan yang kerap berlangsung yaitu balok, dinding beton, dan kolom tinggi. cara memperbaikinya yaitu dengan dibobok. 2. Beton Keropos Kekeliruan umum setelah itu yaitu beton keropos. Beton keropos dikarenakan oleh sistem pengecoran yang kurang optimal. Hingga beton basah tidak bisa mencapai semua ruang dibekisting. Penggetaran dengan vibrator saat pengecoran begitu dibutuhkan supaya beton bisa mencapai sebagian ruang kecil hingga tak ada rongga hawa yang terjerat. Jalan keluar perbaikannya yaitu dengan injeksi atau groating memakai semen spesial groating yang memiliki kemampuan tinggi. 3. Retak pada beton Kekeliruan yg tidak bisa dikira sepele pada susunan yaitu ada retak rambut pada balok. Balok adalah susunan horizontal yang menyokong pelat. Jika mutu beton saat pengecoran tidak cocok dengan rencana dapat mengakibatkan retak atau crack pada tengah bentang balok dan pelat beton. Hal semacam ini dapat beresiko jika nyatanya lebar retak dan panjang retaknya besar. Jalan keluar yang pas untuk melakukan perbaikan yaitu identifikasi terlebih dulu jenis retaknya dan injek dengan semen spesial. 4. Pemasangan begel Kekeliruan yang kerap berlangsung jika pengawas lapangan bekerja tak optimal yaitu pembesian. Menempatkan tulangan sengkang atau begel dengan pengait 90 derajat. Hal semacam ini begitu beresiko mengingat sengkang yaitu penahan style geser paling besar. Ketika berlangsung gempa sengkang ini dapat terlepas jika kait dipasang 90 derajat. Pemasangan yang benar yaitu 135 derajat. 5. Pemasangan Tulangan Utama Terdapat banyak kekeliruan yang terkadang berlangsung di lapangan saat pemasangan tulangan paling utama balok dan pelat yakni panjang tulangan tidak cocok dengan rencana. Panjang tulangan mesti dari ujung kiri hingga ujung kanan. kekeliruan ini tak bisa dilewatkan. 6. Pembengkokan tulangan kolom Tulangan kolom sebaiknya betul-betul lurus dari lantai bawah hingga atas. Kekeliruan yang umum berlangsung yaitu pembuatan kolom tak ikuti as kolom lantai bawahnya hingga ketika akan mensetting tulangan kolom lantai atasnya mesti dikenik atau ditekuk terlebih dulu supaya sesuai sama as bawahnya. Kenik atau pembengkokan yang terlalu berlebih akan mengakibatkan eksentrisitas kolom menyusut hingga begitu beresiko. 7. Perekat bata enteng yg tidak penuh Terkecuali pekerjaan susunan, pekerjaan arsitek juga ada juga kekeliruan yang kerap berlangsung yakni pemakaian perekat bata enteng yg tidak penuh hingga pada pasangan bata enteng tampak banyak celah. Hal semacam ini begitu tak disarankan karena bisa mengakibatkan keretakan jika berlangsung gempa. Rutinitas beberapa tukang yang salah yaitu pemakaian cetok untuk pemasangan bata enteng walau dari pihak semen mortar lebih disarankan memakai roskam bergerigi supaya perekat bata enteng lebih rata dan lebih irit pastinya. Berikut 7 kekeliruan umum yang kerap berlangsung di lapangan. Peristiwa diatas cuma beberapa kecil saja. Artikel ini mempunyai tujuan untuk memberi info lapangan pada calon engineer atau engineers muda supaya lebih memerhatikan beberapa masalah seperti ini. Bukan sekedar pekerjaan yang cepat dan sesuai sama tujuan, sebagai engineers juga mesti dituntut pekerjaan itu sesuai sama standarisasi keamanan. Sekian 7 kekeliruan umum yang kerap berlangsung di Proyek gedung mudah-mudahan berguna.
0 Comments
Leave a Reply. |
AuthorBlog ini di kelola oleh Rahmi Ajeng. Archives
May 2017
|